Hai guys! Kali ini kita akan membahas bab tentang bangun dan tidur.


Kalian tau gak sih? Bagaimana saat kalian tidur? 
Kalian pasti pernah merasakan jika kekurangan tidur akan terus merasa lemas dan kekurangan tenaga. Siapapun yang kekurangan tidur pasti akan merasa menderita. 


Dalam bab ini, kita akan mengambil perspektif dan bertanya apa yang terjadi pada manusia, karena kita menghabiskan sepertiga hidup kita untuk tidur.


Ritme Bangun dan Tidur 



Ritme Endogenus

Ritme Sirkadian Endogen Ritme 




Mengatur Ulang Jam Biologis


Ritme sirkadian menghasilkan waktu hampir 24 jam, tetapi mereka tidak sempurna. Saat berakhir pekan, ketika kebanyakan dari kita lebih memilih untuk mengatur jadwal kita sendiri, Seharian kita sudah memaparkan diri kita pada cahaya, suara, dan aktivitas di malam hari dan ketika bangun keesokan paginya, jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, ketika saat itu jam biologis di dalam diri kita bisa dikatakan pukul 5 pagi, dan kita pasti sangat terburu-buru untuk pergi bekerja atau sekolah tanpa bersemangat.



Bahkan ketika kita mencoba untuk mengatur siklus bangun dan tidur dengan jam, sinar matahari sangat berpengaruh pada jam tidur kita.








1. Jet Lag



Yaitu gangguan ritme sirkadian karena melintasi zona waktu dikenal sebagai jet lag. Saat wisatawan mengeluh kantuk dalam waktu seharian, gejala yang bisa terjadi yaitu, sulit tidur di malam hari, depresi, dan gangguan konsentrasi. Semua masalah ini berasal dari ketidakcocokan antara jam sirkadian internal dan waktu eksternal.




2. Shift Kerja


Yaitu, orang-orang yang tidur tidak teratur, seperti pilot, dokter magang (Co-ass), dan perkerjaan yang memiliki waktu shift. Mereka sendiri yang menentukan durasi mereka tidur dan tergantung pada kapan mereka untuk pergi tidur. Ketika mereka memiliki waktu untuk tidur di pagi atau sore hari, mereka hanya bisa tidur singkat, walaupun jika mereka sudah bangun selama berjam-jam.






3. Orang pagi dan orang malam



Irama sirkadian berbeda dengan individu satu dan individu lainnya. Ada beberapa orang bangun lebih awal untuk meraih puncak produktivitas awal, dan menjadi kurang waspada di kemudian hari.





Mekanisme Jam Biologis


Bagaimana tubuh menghasilkan ritme sirkadian?

Menurut Curt Richter (1967) konsep yang dihasilkan oleh otak memiliki ritme sendiri dalam jam biologis setiap individu dan ia melaporkan bahwa jam biologis tidak sensitif terhadap sebagian besar bentuk gangguan.

1. The Suprachiasmatic Nucleus (SCN)


SCN itu berada di dasar otak, seperti yang terlihat pada koronal ini bagian melalui bidang hipotalamus anterior.



2. The Biochemistry of The Circadian Rhythm


Inti suprachiasmatic menghasilkan ritme sirkadian, tapi bagaimana caranya? Penelitian tentang produksi ritme sirkadian dimulai dengan serangga. Studi tentang lalat buah Drosophila ditemukan beberapa gen yang bertanggung jawab atas ritme sirkadian.


3. Melatonin

Sebuah hormon yang dilepaskan oleh kelenjar pineal, terutama di malam hari, dalam meningkatkan kantuk merangsang reseptor di SCN untuk mengatur ulang jam biologis.





Tahapan Tidur dan Mekanisme Otak 



Tidur dan Gangguan Kesadaran Lainnya


Mari kita mulai dengan beberapa perbedaan. Tidur adalah keadaan bahwa si otak secara aktif memproduksi, ditandai dengan menurunnya respons untuk rangsangan. Sebaliknya, koma (KOH-muh) adalah perpanjangan periode tidak sadar yang disebabkan oleh trauma kepala, stroke, atau penyakit. Seseorang yang koma memiliki tingkat aktivitas otak yang rendah dan sedikit atau tidak ada respons terhadap rangsangan. suara keras dapat membangunkan orang yang sedang tidur tetapi bukan seseorang koma. Biasanya, seseorang yang koma meninggal atau mulai pulih dalam beberapa minggu. Seseorang dalam kondisi vegetatif berubah antar periode tidur dan gairah sedang, meskipun bahkan lebih. Ketika terangsang, orang tersebut tidak menunjukkan kesadaran lingkungan dan tidak ada perilaku yang tertuju. Bernafas lebih teratur,dan Stimulasi menyakitkan menghasilkan setidaknya respons otonom peningkatan detak jantung, pernapasan, dan keringat. Minimum keadaan sadar adalah satu tahap lebih tinggi, dengan sesekali, tindakan singkat yang ditargetkan dan jumlah ucapan yang terbatas pemahaman. Kondisi vegetatif atau kesadaran minimal dapat terjadi berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Kematian otak adalah suatu kondisi tanpa tanda aktivitas otak dan tidak ada respons terhadap stimulus apa pun. 


Tahapan Tidur  


Tidur dibagi menjadi dua fase yaitu pergerakan mata yang cepat atau Rapid Eye Movement (REM) dan pergerakan mata yang tidak cepat atau Non Rapid Eye Movement (NREM). Tidur diawali dengan fase NREM yang terdiri dari empat stadium, yaitu tidur stadium satu, tidur stadium dua, tidur stadium tiga dan tidur stadium empat, lalu diikuti oleh fase REM. Fase NREM dan REM terjadi secara bergantian sekitar 4-6 siklus dalam semalam.

1. Tidur Stadium Satu
Pada tahap ini seseorang akan mengalami tidur yang dangkal dan dapat terbangun dengan mudah oleh karena suara atau gangguan lain. Selama tahap pertama tidur, mata akan bergerak peralahan-lahan, dan aktivitas otot melambat.

2. Tidur Stadium Dua
Biasanya berlangsung selama 10 hingga 25 menit. Denyut jantung melambat dan suhu tubuh menurun. Pada tahap ini didapatkan gerakan bola mata berhenti.

3. Tidur Stadium Tiga
Tahap ini lebih dalam dari tahap sebelumnya. Pada tahap ini individu sulit untuk dibangunkan, dan jika terbangun, individu tersebut tidak dapat segera menyesuaikan diri dan sering merasa bingung selama beberapa menit.

4. Tidur Stadium Empat
Tahap ini merupakan tahap tidur yang paling dalam. Gelombang otak sangat lambat. Aliran darah diarahkan jauh dari otak dan menuju otot, untuk memulihkan energi fisik. Tahap tiga dan empat dianggap sebagai tidur dalam atau  deep sleep, dan sangat restorative bagian dari tidur yang diperlukan untuk merasa cukup istirahat dan energik di siang hari. Fase tidur NREM ini biasanya berlangsung antara 70 menit sampai 100 menit, setelah itu akan masuk ke fase REM. Pada waktu REM jam pertama prosesnya berlangsung lebih cepat dan menjadi lebih intens dan panjang saat menjelang pagi atau bangun. Selama tidur REM, mata bergerak cepat ke berbagai arah, walaupun kelopak mata tetap tertutup. Pernafasan juga menjadi lebih cepat, tidak teratur, dan dangkal. Denyut jantung dan nadi meningkat.

Selama tidur baik NREM maupun REM, dapat terjadi mimpi tetapi mimpi dari tidur REM lebih nyata dan diyakini penting secarafungsional untuk konsolidasi memori jangka panjang.

Selama tidur malam yang berlangsung rata-rata tujuh jam, REM dan NREM terjadi berselingan sebanyak 4-6 kali. Apabila seseorang kurang cukup mengalami REM, maka esok harinya ia akan
menunjukkan kecenderungan untuk menjadi hiperaktif, kurang dapat mengendalikan emosinya dan nafsu makan bertambah. Sedangkan jika NREM kurang cukup, keadaan fisik menjadi kurang gesit.





Paradoksikal dari tidur REM


Tidur menenangkan secara mental dan sangat penting untuk belajar dan menghapal. adi, tidur yang cukup pada saat pengambilan keputusan atau masalah penting bisa menjadi suatu hal yang sangat baik. Misalnya, ketika mereka menyalakan mesin pada malam hari dan melihat bukti pergerakan mata, mereka awalnya berasumsi itu ada yang salah dengan mereka. baru setelah pengukuran cermat mereka menyimpulkan bahwa periode cepat gerakan mata terjadi selama tidur. Mereka memanggilperiode ini gerakan mata cepat (REM) tidur.




Mekanisme Otak untuk Bangun, Terjaga dan Tidur



Para filsuf membedakan masalah kesadaran "mudah" dan "sulit". Masalah yang sulit adalah mengapa kesadaran tidak ada sama sekali. Masalah yang mudah termasuk hal-hal seperti, Area otak mana yang meningkatkan kewaspadaan secara keseluruhan, dan apa pemancar mereka melakukannya? " Seperti yang akan Anda lihat, itu ertanyaan mungkin secara filosofis mudah, tetapi secara ilmiah

kompleks.




Gangguan Tidur


Gangguan Tidur atau Sleep Disorder adalah kelainan yang membuat penderitanya mengalami kesulitan akan mengatur pola tidurnya. Ciri-ciri penderita Gangguan Tidur atau Sleep Disorde antara lain: bangun tidur tak segar, cepat mengantuk, sulit berkonsentrasi, cepat lelah dan daya ingat yang terus menurun.
Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society. Mereka menemukan:
  • Bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian terendah.
  • Orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat kematiannya.
  • Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan angka kematian sebesar 15%.
  • Insomnia kronis – tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian.
  • Setelah mengontrol durasi tidur dan insomnia, penggunaan pil tidur juga berkaitan dengan peningkatan angka kematian.
Berikut adalah beberapa jenis penyakit gangguan tidur atau sleep disorder yang umum terjadi:

1. Insomnia



Insomnia adalah Gangguan tidur atau Sleep Disorder ketika penderita kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk hidup tertidur. Atau dengan kata lain gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun.



2. Narkolepsi

Narkolepsi adalah Gangguan tidur atau Sleep Disorder ini secara umum ditandai munculnya keinginan tidur di siang hari secara tak terkendali. Penderita sering kali jatuh tertidur di sembarang waktu dan tempat, juga terjadi berulang kali dalam sehari. Narkolepsi adalah kelainan neourologis (yang menyerang otak dan syaraf) kronis yang melibatkan system saraf pusat tubuh.


3.Hypersomnia


Hipersomnia adalah Gangguan tidur atau Sleep Disorder dengan rasa kantuk yang berlebihan walaupun sudah tidur cukup. Penderita hipersomnia bisa tidur 16 sampai 20 jam sehari. Menurut World Sleep Foundation, hipersomnia terdiri dari 3 tipe. Tipe hipersomnia adalah hipersomnia berulang, hipersomnia idiopatik dan hipersomnia post-trauma.




4. Sleep Apnea


Tidur Apnea adalah Gangguan tidur atau Sleep Disorder dimana terjadinya penghetian napas disaat tidur. Tidur apnea sangat umum terjadi. Tidur apnea bisa muncul pada segala kelompok usia dan jenis kelamin, namun lebih umum menimpa kaum pria. Sleep Apnea terjadi ketika sebagian salran pernapasan bagian atas tersumbat dan menghalangi proses pernapasan sesaat. Hal itu membuat penderita sleep apnea akan sering terjaga saat tidur dan akan sangat merasa mengantuk di siang hari.


Mengapa kita harus tidur? Dan Mengapa kita bermimpi?




Fungsi Tidur

Tidur berfungsi untuk perbaikan dan persiapan untuk periode terjaga berikutnya. Selama tidur NREM (Non-rapid Eye Movement) atau tahap tidur yang tenang, fungsi biologis menurun. Laju denyut jantung normal pada orang dewasa sehat sepanjang hari rata-rata 70-80 denyut per menit atau lebih rendah jika individu berada pada kondisi fisik sempurna. Laju denyut jantung selama tidur turun sampai 60 denyut per menit atau lebih rendah, berarti denyut jantung 10-20 kali lebih sedikit dalam setiap menit selama tidur atau 120 kali lebih sedikit dalam setiap jam. Secara jelasnya, manfaat tertidur nyenyak adalah memelihara fungsi jantung.



Kebutuhan tidur Anda sebagian besar bergantung pada usia dan gaya hidup Anda. Para ilmuwan telah mempelajari pola tidur secara ekstensif dan memperoleh jam tidur yang direkomendasikan.
  • Bayi baru lahir (0-3 bulan): 14-17 jam
  • Bayi (4-11 bulan): 12-15 jam
  • Balita (1-2 tahun): 11-14 jam
  • Anak-anak prasekolah (3-5): 10-13 jam
  • Anak usia sekolah (6-13): 9-11 jam
  • Remaja (14-17): 8-10 jam
  • Dewasa muda (18-25): 7-9 jam
  • Dewasa (26-64): 7-9 jam
  • Orang dewasa yang lebih tua (65+): 7-8 jam



Perspektif Mimpi 

           dapat kita liat di dalam video ini ya!





JURNAL :
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/unc/article/download/2855/2077


https://jurnal.ugm.ac.id/jpki/article/download/25373/16243

https://www.researchgate.net/publication/327235909_Kualitas_Hidup_Penderita_Insomnia_Pada_Mahasiswa









SEKIAN DAN TERIMA KASIH !


Disusun oleh :
-Almira Larasati
-Alvira Zulaikha
-Alyssa Oh
-Annisa Suci
-Azzahra Putri
-Fersti Audryzalia
-Maulida Qurrataaini
-Meliza Pusvita

Model-Bio Psikospiritual Sosial
 Psikologi 

Komentar